Berbenah.

Sepertinya ada yang istimewa hari ini..

Berbagai ucapan selamat berduyun-duyun datang, ada yang lewat sms, telpon, nge-wall di facebook, mention di twitter, bahkan yang secara live ngucapin juga ada. Hhe

Rupanya hari ini, 29 Maret 2011 gw ulang tahun.

Sejujurnya gw gak begitu akrab dengan ritual yang satu itu, gak pernah ada acara tiup lilin dalam menyambut kedatangan hari lahir, gw lebih suka menyambutnya dalam sepi, sehingga bisa konsentrasi untuk melakukan kontemplasi. Tapi satu hal yang gw suka dari ulang tahun adalah banyak doa kebaikan yang dikirimkan, dari semua orang, dan itu membuat gw bahagia, makasih ya buat semua yang udah ngedoain gw.

Berbeda dengan tahun-tahun lalu, ulang tahun kali ini begitu gw nanti-nanti. Apa pasal?

Gw memang lagi membuat momentum buat berbenah, dan sepertinya hari saat kita berkurang usia adalah momen yang tepat untuk merapikan lagi semua, mengumpulkan semangat yang sempat terserak, menyatukan impian yang sempat beterbangan, membersihkan pandangan yang sudah mulai agak buram, dan yang terpenting memperbaiki kualitas hubungan gw sama Tuhan.

Awalnya, gw begitu terpukul dengan makin mau habisnya hari dibulan ini. Karena semua target yang udah dibikin meleset, semua urusan terbengkalai. Mulai dari kerjaan, kuliah, sampai hubungan dengan kawan-kawan. Terasa banget kalau gw udah bener-bener kehabisan energi, bahan bakar gw empty. Kacau-sekacau-kacaunya. Gw bener-bener kaya orang linglung yang gak tahu kemana arah yang harus dituju, berkali-kali mencoba mengambil nafas panjang. Menguat-nguatkan kaki untuk terus berjalan, walau pun itu cuma setengah langkah, prinsip gw yang penting jangan sampai berhenti berjalan. Karena ketika memutuskan untuk berhenti, maka akan sulit memulainya lagi.

Semua gw lakukan dengan sekadarnya, sekadar memenuhi kewajiban.

Ngejalanin PARTIKEL sekadarnya

Ngerjain skripsi sekadarnya

Menjaga hubungan dengan rekanan sekadarnya

Jalan dan berbagi sama sahabat-sahabat terdekat sekadarnya

Bahkan yang terparah, ibadah pun gw lakukan sekadarnya, duh Gusti…

Hubungan sama Allah juga bisa dibilang sangat tidak baik, sholat gw cuma sekadar menggugurkan kewajiban, sedekah mulai jarang-jarang, apa lagi ibadah sunnah lainnya. Padahal kualitas hubungan dengan Sang Maha Segala- lah yang akan menentukan keberhasilan hidup ini. Gw sering ngerasa malu, begitu sering gw ninggalin Dia, tapi sedetik pun Dia gak pernah ninggalin gw, bahkan Barokah-Nya selalu gw rasakan, melimpah ruah, bahkan sampai detik ketika catatan ini gw ketik.

Dan sekarang lah momentum itu!

Mulai besok dan seterusnya gak boleh lagi ada yang namanya sekadarnya.

Semua harus dilakukan sepenuh jiwa, sepenuh cinta.

Kerja, Kuliah, Ibadah dan lain sebagainya.

Jatah hidup  jelas udah berkurang, dan sepertinya udah gak ada lagi waktu untuk main-main. Gw udah mulai harus serius menentukan keputusan.

Banyak keputusan yang harus di ambil dalam waktu bersamaan ini, dan semua itu jelas ada resikonya, dan bukan hidup namanya kalau gak ada resiko.

Bersikap positif yang sedang berusaha gw lakukan, menghadapi kondisi apapun, kesulitan seperti apapun, tetap mencoba untuk berpikir positif, tidak ada peristiwa yang boleh berlalu begitu saja tanpa bisa diambil hikmahnya, bukan begitu temans?

Akhirnya, gw lagi-lagi harus lebih banyak ngucapin syukur Alhamdulillah atas semua yang udah Allah kasih, semuanya, segalanya, termasuk kado terindah yang Allah berikan hari ini: “Hujan”. Sepanjang hari Jogja dibasahi hujan, nggak deras cuma rintik sedikit-sedikit, tapi cukup untuk bikin hati gw ngerasa damai. Dan Alhamdulillah Allah masih percaya minjamin kehidupan sama gw, semoga yang dipinjamin semakin ngerti bahwa esensi dari hidup ini adalah hanya untuk memberikan pengabdian yang terbaik untukNya.

Juga buat mamah dan yayah tercinta, orang tua paling hebat sedunia. Walaupun hari ini mereka gak ngasih ucapan ulang tahun sama sekali, itu semua bukan karena mereka lupa atau gak cinta, tapi karena memang dalam keluarga kami tidak ada tradisi berulang tahun, karena instropeksi diri harus dilakukan setiap saat, dan doa juga bisa dikirimkan setiap waktu, tidak harus menunggu setahun berulang. Dua orang yang paling gw sayang, walaupun sampai saat ini rasa sayang itu nggak pernah dan belum bisa gw lisankan. Lewat kasih sayang mereka lah gw bisa tumbuh menjadi manusia pembelajar, mereka benar-benar membebaskan gw untuk mengambil pilihan hidup, Cuma satu pesannya: “Bertanggung jawablah terhadap pilihan mu”

Ilma dan Ibnu, dua orang yang selalu gw rindukan, dua orang yang selalu bikin gw kuat menghadapi segala tantangan, karena ingin membuktikan bahwa gw pantas dipanggil Abang oleh mereka berdua.

Sahabat-sahabat hebat gw… makasih selama ini udah nerima gw apa adanya, kita saling berbagi cerita, berbagi mimpi, berbagi tangis dan tawa, dan yakin lah semua gak ada yang sia-sia.

Hadehh, kenapa jadi melankolik begini sih? Kan harusnya ini postingan jadi catatan yang ceria, namanya juga lagi ulang tahun. Hehehe. Harap maklum pembaca, terbawa suasana Jogja yang seharian hujan sih. Eniwei makasih loh ya selama ini udah mau baca postingan-positingan ngaco di blog ini:)

Pokoknya mah, saya harus berbenah!

Termasuk berbenah rumah yang sudah semakin tak jelas bentuk dan rupanya:p

Mohon doanya yaaa..

Salam hangat dari jogja kota hujan.

Yang lagi berulang tahun 🙂

Dudy Sya’bani Takdir a.k.a dhieaje.

2 pemikiran pada “Berbenah.

Tinggalkan komentar